
Perwakilan mahasiswa dari perguruan tinggi di Banten dan Jakarta membuka suara terkait Proyek Strategis Nasional (PSN) di perbatasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2). foto.dok.egi)
Dikabari | Jakarta – Sejumlah perwakilan mahasiswa dari perguruan tinggi di Banten dan Jakarta membuka suara terkait Proyek Strategis Nasional (PSN) di perbatasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2). Melalui organisasi yang mereka bentuk, Koneksi Mahasiswa Banten-Jakarta, mereka menyatakan dukungannya terhadap pembangunan PSN PIK2 dan menyerukan agar pemerintah bersikap tegas dalam menyikapi pro dan kontra yang berkembang di masyarakat.
Zulfikar, salah satu perwakilan mahasiswa dari UIN Jakarta yang juga bertindak sebagai juru bicara, mengungkapkan bahwa mereka melakukan kunjungan langsung ke lokasi proyek untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai PSN PIK2. Ia menegaskan, apa yang mereka temui di lapangan jauh berbeda dengan gambaran negatif yang beredar di luar.
“Kami datang untuk melihat langsung seperti apa kondisi di lapangan, dan kenyataannya tidak sesuai dengan isu-isu negatif yang berkembang di luar,” ujar Zulfikar,’ di Jakarta 6 Februari 2025.
Menurutnya, proyek ini memberikan manfaat yang jauh lebih besar untuk masyarakat luas dan tidak seharusnya dipandang hanya dari sisi yang negatif.
PIK2: Proyek Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi
Proyek Strategis Nasional Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2), yang terletak di kawasan pesisir Jakarta Utara dan Tangerang, telah menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam upaya mempercepat pembangunan infrastruktur dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. PIK2 direncanakan sebagai kawasan kota mandiri modern yang mencakup pengembangan hunian, pusat bisnis, fasilitas komersial, dan destinasi wisata, dengan konsep smart city yang ramah lingkungan.
Zulfikar menjelaskan bahwa kunjungan mereka ke lokasi pembangunan PIK2 memperlihatkan berbagai kemajuan yang signifikan, seperti jalan-jalan utama yang sudah tertata baik dan bangunan komersial serta residensial yang hampir selesai dibangun. Selain itu, fasilitas umum yang sedang dibangun, seperti taman hijau, jalur pedestrian, dan ruang terbuka publik, juga menunjukkan keseriusan dalam menciptakan lingkungan yang ramah bagi penghuninya.
Salah satu hal yang menarik perhatian Zulfikar adalah sistem infrastruktur yang mengedepankan keberlanjutan, termasuk perbaikan sistem drainase yang tengah dilakukan untuk mengantisipasi risiko banjir. “Kami melihat bahwa infrastruktur yang ada sudah dirancang untuk menanggulangi masalah-masalah seperti banjir yang sering terjadi di kawasan pesisir,” tambahnya.
Tabayyun: Mendengarkan Berbagai Perspektif
Dalam rangka memahami secara objektif berbagai pandangan yang ada, Koneksi Mahasiswa Banten-Jakarta melakukan dialog dengan beberapa pihak terkait, yang menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam tentang proyek ini:
1. Pandangan Pengembang
Pihak pengembang PIK2 menjelaskan bahwa kawasan ini dirancang dengan konsep smart city yang ramah lingkungan, dengan penyediaan ruang terbuka hijau, pengelolaan sampah yang terintegrasi, dan pembangunan infrastruktur berkelanjutan yang mendukung kehidupan perkotaan modern.
2. Tanggapan Masyarakat Lokal
Sebagian besar masyarakat setempat menyambut baik pembangunan ini karena menciptakan lapangan kerja baru dan peluang usaha. Namun, ada kekhawatiran mengenai kenaikan harga tanah dan biaya hidup yang dapat menyulitkan masyarakat berpenghasilan rendah.
3. Kritik dari Aktivis Lingkungan
Aktivis lingkungan menyoroti potensi dampak pembangunan terhadap ekosistem pesisir, khususnya keberadaan mangrove yang memiliki peran penting dalam mitigasi bencana dan menjaga keseimbangan ekologi. Mereka meminta agar pengelolaan lingkungan di kawasan tersebut dilakukan dengan lebih transparan.
Mengelola Pro-Kontra Pembangunan
Sebagai proyek besar, PIK2 memang tidak terlepas dari pro dan kontra. Pihak yang mendukung menyebutkan manfaatnya yang besar, seperti peningkatan ekonomi dan perbaikan infrastruktur, sementara kritik terhadap isu lingkungan, kesejahteraan masyarakat lokal, dan risiko gentrifikasi tetap menjadi perhatian serius.
Zulfikar menegaskan, meskipun pro dan kontra tidak bisa dihindari, pendukung pembangunan PIK2 tetap menganggap proyek ini penting, namun dengan catatan penting agar dampak negatifnya bisa diminimalkan. “Kami berpendapat, meskipun pembangunan ini penting, pemerintah, pengembang, dan masyarakat harus bekerja sama untuk mengelola dampaknya dengan bijaksana,” ujarnya.
Pendekatan Bijak untuk Masa Depan
Koneksi Mahasiswa Banten-Jakarta mengusulkan beberapa langkah penting untuk memastikan pembangunan PIK2 dapat memberikan manfaat yang seimbang bagi semua pihak:
Pengawasan Lingkungan: Penting untuk memastikan pembangunan tidak merusak ekosistem pesisir, terutama keberadaan mangrove yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan alam.
Keterbukaan Informasi: Masyarakat perlu mendapatkan informasi yang jelas dan transparan tentang dampak serta manfaat proyek ini.
Pemberdayaan Masyarakat Lokal: Penting untuk melibatkan masyarakat setempat dalam setiap tahap pembangunan dan pengelolaan kawasan untuk memastikan bahwa mereka dapat merasakan manfaat dari proyek ini.
Pembangunan Proyek Strategis Nasional PIK2 adalah peluang besar bagi Indonesia untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan memperkuat ekonomi nasional. Namun, untuk memastikan bahwa manfaatnya dapat dirasakan oleh semua pihak, pengelolaan proyek ini harus dilakukan secara bijaksana dan inklusif. Dengan pendekatan yang adil, PIK2 bisa menjadi contoh bagaimana proyek pembangunan besar dapat membawa kemajuan tanpa mengorbankan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
(Egi)