Keilmuan Kanuragan Manusia Hilang di Alam Roh (1)

Setelah kematiannya, khodamnya akan berpisah darinya, hidup sendiri-sendiri. Dalam kondisi sendiri-sendiri itu sukma orang tersebut tidak lagi memiliki kemampuan yang sama seperti ketika dirinya masih berkhodam, karena kekuatannya yang sekarang adalah kekuatan sukmanya sendiri, tidak lagi ditambah dengan kekuatan khodamnya seperti ketika ia dulu masih hidup, kecuali di alam sana ia memiliki khodam / teman gaib yang mau membantunya / menjalankan perintahnya.

Tetapi dalam olah ilmu gaib dan ilmu khodam terkandung juga olah sugesti keyakinan, sehingga daripadanya ada juga tambahan kekuatan bagi sukmanya, walaupun tidak banyak.

Kekuatan dari hasil olah batin dan olah spiritual berhubungan dengan kekuatan kebatinan / sukma / roh manusia yang bersangkutan. Kekuatan kebatinan dan spiritual sejatinya adalah kekuatan sukma / roh.  Kekuatan dari sukma / roh bukan hanya berlaku semasa si manusia masih hidup, tetapi akan terus terbawa sampai pada kehidupan manusia sesudah kematiannya. Artinya, setelah orangnya meninggal dan sukmanya masuk ke alam roh, maka di alam sana sukma / rohnya akan menjadi sukma yang memiliki kekuatan gaib tinggi (relatif) yang terutama berasal dari kekuatan kebatinan / spiritualnya semasa hidupnya yang itu akan dapat digunakannya untuk menghadapi mahluk halus lain, jika diperlukan. Kekuatan sukma masing-masing orang tidak sama, tergantung pada pencapaian kekuatan sukma masing-masing orang semasa hidupnya.

Yang termasuk sebagai kekuatan sukma dari hasil olah batin dan spiritual tidak hanya yang berasal dari yang sifatnya keilmuan kebatinan, tetapi juga yang berasal dari kekuatan laku kebatinan – spiritual dalam agama atau laku kepercayaan ketuhanan, atau dari laku lain yang efeknya memperkuat sukma.

Yang paling efektif meningkatkan kekuatan sukma adalah kekuatan dari olah sugesti yang murni untuk tujuan kebatinan / spiritual, biasanya berasal dari ketekunan kebatinan / spiritual ketuhanan dan pencarian ketuhanan. Tetapi pada jaman dulu tidak semua orang murni menjalankan laku kebatinan yang murni untuk kekuatan sukma, karena sebagian besar olah laku kebatinan dilakukan untuk menyatukannya dengan fisik menjadi pengganda kekuatan kanuragan, sehingga tidak seluruhnya laku kebatinannya itu akan menambah kekuatan sukmanya.

Kekuatan gaib sukma manusia umumnya berasal dari kekuatan kebatinan dan spiritual orangnya semasa hidupnya. Orang yang belum pernah melakukan olah kebatinan / spiritual atau laku lain yang efeknya memperkuat sukma, kekuatan sukmanya (kesatuan roh pancer dan sedulur papatnya) umumnya tidak lebih tinggi daripada kekuatan gaib kuntilanak yang di alam gaib termasuk sebagai mahluk halus yang kekuatannya paling lemah (karena itu kekuatan gaib setingkat kuntilanak saja bisa membunuh manusia. Baca juga : Kesaktian Mahluk Halus). Sesudah orang itu menjalani laku kebatinan / spiritual atau laku lain yang efeknya memperkuat sukma, barulah sukma orang itu terbentuk kekuatannya, dan dari sifat kekuatan sukmanya itu akan bisa diketahui apakah kekuatannya itu berasal dari olah laku kebatinan ataukah dari olah laku spiritual.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *